Arif Prasetya, Mahasiswa FISHUM, Jadi Sutradara Difable Netra Pertama di Indonesia

Semangat tidak pernah padam bisa kita lihat dari Arif Prasetya. Mahasiswa difabel netra Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga ini berhasil menjadi sutradara dalam film pendek dengan judul “Ning Nong Ning” yang karyanya telah tayang 7 Desember tahun lalu.
“Dalam pembuatan film ini saya sangat bahagia. Saya mendapat pengalaman berharga sebagai sutradara. Saya belajar manajemen semuanya. Mulai dari waktu, manajemen dalam pengambilan gambar, kemudian harus bekerjasama melaluiteam work.Dan bagi sayateam workmerupakan suatu kunci, bagaimana film itu bisa jadi dengan bagus,” jelas Arif menceritakan pengalamannya saat dihubungi oleh humas FISHUM, 12/04/2022.
Baca juga: UIN Sunan Kalijaga Menjadi Tuan Rumah Peringatan Hari Disabilitas Internasional Kemenag RI
Ia bangga bisa membagikan cerita, bagaimana pengalaman seorang difabel dalam membuat film. Menurutnya, banyak orang-orang diluar sana yang menganggap bahwa seorang difabel sepertinya tidak mungkin bisa menjadi sutradara. Tapi, Arif bisa mengubah sesuatu yang tidak mungkin ini menjadi mungkin untuk dilakukan.
“Saya sangat senang ketika semua teman-temancrew bisa mendampingi. Khususnya dalam reka adegan, kemudian saat penyusunan set-lokasi, dan mengajari teman-teman difable saat berekpresi. Itu bagi saya suatu pengalaman sangat berharga,” jelasnya lagi.
Ia mengaku dalam proses produksi salah satunya banyak dibantu oleh Pak Indra selaku pendamping. Ia banyak membantu Arif untuk berimajinasi dalam melahirkan alur cerita dan suasana cerita. “Menerjemahkanisi skenario, manajemen produksi dalam proses shooting adalah pengalaman berharga, ketika saya ditunjuk sebagai sutradara. Saya Tuna Netra, tapi saya ingin membuktikan bahwa saya bisa!” imbuhnya lagi.
Sebagai informasi tambahan, bahwa Film ini sebelumnya, mendapatkan kesempatan tayang di Sleman Creative Space, salah satu bioskop yg memberikan dukungan pada film sekelas film Hanung Bramantyo. Arif juga mengajak Luthfiyah siswa kelas XII, salah satu siswa difabel netra MAN 2 Sleman sebagai pemeran utamanya.
Film pendek dengan durasi kurang lebih 17 menit yang dibuat oleh Arif beserta tim ini kurang lebih menceritakan bagaimana seorang tuna netra melihat tindak kejahatan disekitar lingkungannya. Bagi yang ingin menyaksikan, film pendek ini bisa disaksikan dichannel YouTube INDRA TIRTANA.(tri/Weni)